Apakah Ada Sekolah dan Kepelatihan Untuk Menjadi CEO, ini Pembahasannya

TariToro – Jadi, Sahabat toro pengen jadi CEO tapi bingung mulai dari mana? Jangan khawatir, bro! Di era sekarang, nggak cuma modal nekat aja buat jadi bos besar. Ada banyak sekolah, kursus, bahkan bootcamp yang bisa bantu sahabat toro upgrade skill biar siap memimpin perusahaan. Yuk, simak ulasannya biar sahabat toro nggak cuma jadi wishful thinker!

Sekolah Formal: MBA & Program Bisnis

Kalau sahabat toro pengen jadi CEO dengan jalur formal, ambil aja Master of Business Administration (MBA). Ini kayak shortcut buat masuk ke dunia eksekutif. Beberapa kampus top yang recommended:

1. Harvard Business School (AS)

Kampusnya para CEO dunia, tapi siap-siap merogoh kocek dalem banget.

2. INSEAD (Prancis/Singapura)

Fokus global, cocok buat sahabat toro yang mau karir internasional.

3. Stanford GSB (AS)

Tempatnya para founder startup unicorn.

FYI, di Indonesia juga ada Prattama MBA UI atau IPMI Business School yang udah recognized.

Program Kepemimpinan & Eksekutif

Nggak mau kuliah lama-lama? Coba ikut Executive Education Program kayak:

1. Young Leaders Program (YLP) by McKinsey

Buat sahabat toro yang mau belajar strategi bisnis ala konsultan top.

2. Google’s Leaders Program

Khusus yang mau masuk dunia tech & digital.

3 Pro tip

Banyak perusahaan besar kayak GoTo, Tokopedia, atau Traveloka punya leadership academy buat karyawan mereka. Jadi, sahabat toro bisa climbing the ladder dari dalam.

Bootcamp & Kursus Online

Budget minim tapi mau cepet bisa? Bootcamp adalah jawabannya! Beberapa yang worth to try:

1. Y Combinator Startup School

Buat sahabat toro yang mau jadi CEO startup, diajarin langsung sama founder sukses.

Baca Juga :  Yang Perlu Dipelajari HRD Sebelum Ikut Ujian Kompetensi HRD

2. Coursera (Specialization Leadership)

Ada kelas dari Uni top kayak University of Pennsylvania (Wharton).

3. LinkedIn Learning

Belajar soft skill kepemimpinan kayak negotiation, decision-making, dll.

Bonus: Kalau sahabat toro lebih suka belajar dari pengalaman orang, coba ikut webinar atau podcast kayak “CEO Corner” di Spotify atau YouTube.

Mentorship & Networking

CEO itu nggak cuma butuh ilmu, tapi juga koneksi! Sahabat toro bisa cari mentor lewat:

1. LinkedIn

Cold-message aja CEO atau founder yang sahabat toro kagumi, siapa tau mereka mau ngajarin.

2. Komunitas Bisnis

Kayak EO (Entrepreneurs’ Organization) atau Startup Grind.

3. Real talk

Banyak CEO sukses dapet ilmu dari trial and error plus dibimbing mentor, bukan cuma dari sekolah.

Simulasi Sekolah & Pelatihan Jadi CEO

Jenis Program Deskripsi Kelebihan Kekurangan Cocok Buat Sahabat Toro Kalau…
MBA (Master of Biz Admin) Program kuliah S2 khusus manajemen bisnis, belajar strategi, finansial, & leadership. – Gelar bergengsi
– Jaringan luas (alumni top)
– Kurikulum komprehensif
– Mahal (bisa ratusan juta!)
– Waktu lama (1-2 tahun)
Mau berkarir di korporat atau startup funded.
Executive Bootcamp Program singkat (1-6 bulan) fokus ke skill kepemimpinan & bisnis praktis. Contoh: Y Combinator, Google Leaders. – Cepat & praktis
– Dibimbing praktisi
– Bisa sambil kerja
– Biaya tetap tinggi
– Nggak dapet gelar
Pengen upgrade skill tanpa keluar dari pekerjaan sekarang.
Online Course (Coursera, Udemy) Belajar lewat platform digital, materi kayak “Leadership 101” atau “Startup Scaling”. – Murah (bahkan gratis!)
– Fleksibel (bisa di mana aja)
– Nggak ada mentor langsung
– Kurang networking
Tipe self-learner & budget terbatas.
Mentorship Program Langsung dibimbing CEO/Founder sukses lewat program kayak EO atau LinkedIn networking. – Ilmu real-life
– Koneksi powerful
– Bisa dapet investor
– Susah dapet mentor berkualitas
– Butuh effort ekstra (harus aktif jemput bola)
Punya usaha sendiri & butuh bimbingan tailor-made.
Company Leadership Track Program internal perusahaan buat naikin karyawan ke posisi eksekutif (contoh: GoTo Academy). – Dibayarin perusahaan
– Langsung praktek di dunia nyata
– Hanya untuk karyawan
– Proses panjang
Sudah bekerja di perusahaan besar & pengen naik jabatan.

Bonus Tip:

  • “Jadi CEO itu nggak harus lulusan Harvard, tapi harus bisa hustle & adapt!”

  • “Skill utama? Bikin keputusan cepat & tau cara handle tim yang ribet.”

Praktek Nyata Sekolah & Pelatihan Jadi CEO, Jangan Cuma Teori Doang!

Metode Belajar Prakteknya Gimana? Kelebihan Kekurangan Tips Biar Makin Jago
MBA (Kampus Top) – Kerjain case study perusahaan beneran
– Presentasi strategi ke dosen & kelas
– Magang di perusahaan besar buat liat real deal
– Dapet jaringan elit
– Belajar dari perusahaan dunia nyata
– Mahal banget
– Banyak tugas berat
Manfaatin kesempatan magang & alumni network sebaik mungkin
Bootcamp (Y Combinator dll) – Bikin MVP produk beneran
– Pitch ke investor sungguhan
– Dapet kritik langsung dari founder sukses
– Langsung praktek bikin bisnis
– Feedback brutal tapi jujur
– Kompetitif (gampang gagal)
– Intensitas tinggi
Jangan malu salah, tanya sebanyak mungkin ke mentor
Online Course (Coursera dll) – Kerjain project virtual kayak analisis laporan keuangan
– Diskusi di forum sama peserta lain
– Simulasi keputusan bisnis pake AI
– Bisa sambil kerja
– Murah meriah
– Harus disiplin sendiri
– Kurang tekanan deadline
Gabung grup diskusi biar ada temen belajar
Mentorship Program – Ngobrol 1-on-1 sama CEO
– Dapet tugas riil kayak analisis pasar
– Diajarin baca laporan keuangan beneran
– Belajar trik rahasia industri
– Koneksi langsung ke orang dalem
– Susah dapet mentor berkualitas
– Harus aktif banget
Bawa catatan tiap meeting, jangan cuma denger doang
Company Rotation Program – Kerja di berbagai divisi (marketing, finance, ops)
– Kerjain project lintas tim
– Latihan presentasi ke direksi
– Ngerti bisnis dari semua sisi
– Dikenal sama atasan
– Harus mulai dari bawah
– Proses lama
Manfaatin tiap rotasi buat bangun relasi kuat
Baca Juga :  Hire Manager Dari Team Internal atau Eksternal? Berikut Pertimbangannya

Real Talk dari CEO Dunia Nyata:

  • “Kampus itu penting, tapi 80% skill CEO beneran dapetnya dari terjun langsung”

  • “Bootcamp itu kaya gym buat otak bisnis sakit sekarang, kuat nanti”

  • “Mentor yang baik bakal nge-gas kamu, bukan cuma kasih pujian”

Bonus Checklist:
✔️ Coba magang di startup kecil biar dapet pengalaman serbabisa
✔️ Ikut kompetisi bisnis kaya Hult Prize
✔️ Bikin bisnis sampingan sekecil apapun sekarang juga

Skill yang Harus Sahabat Toro Asah

1. Strategic Thinking (Jago Ngitung Langkah 10x ke Depan)

Apa itu? Kemampuan buat liat gambaran besar (big picture) dan bikin rencana jangka panjang.
Contoh: Kaya Elon Musk yang dari Tesla langsung nyemplung ke SpaceX, padahal industrinya beda jauh.
Gimana asahnya?

  • Main game strategi kayak Chess atau Civilization.
  • Baca buku kayak “Good Strategy Bad Strategy” by Richard Rumelt.
  • Ikut case study bisnis di kampus atau komunitas.

Quote: “CEO yang gagal itu yang cuma mikirin besok, bukan 5 tahun lagi.”

2. Communication (Bisa Ngomong ke Bawahan Sampai Investor)

Apa itu? Nggak cuma bisa ngobrol, tapi juga bisa influence orang, dari tim sahabat toro sampai klien level dewa.
Contoh: Lihat aja Steve Jobs pas presentasi iPhone – orang pada tepuk tangan gegara caranya ngomong.
Gimana asahnya?

  • Ikut public speaking workshop atau Toastmasters.
  • Latihan pitching ide ke temen atau mentor.
  • Nonton TED Talks biar tau gimana cara nyamain pesan.

Pro tip: “Kalo sahabat toro nggak bisa jelasin bisnis ke nenek sahabat toro, berarti lo belum paham betul.”

3. Decision-Making (Tegas & Cepat, Nggak Boleh GTM)

Apa itu? Kemampuan buat milih opsi terbaik dalam waktu singkat, bahkan pas situasi kacau.
Contoh: Pas COVID-19, CEO Zoom langsung nambah server biar nggak lag waktu meeting online.
Gimana asahnya?

  • Main game teka-teki atau simulasi bisnis.
  • Latihan bikin pros & cons list tiap ada masalah.
  • Belajar dari pengalaman CEO lain lewat buku atau podcast.
  • Real talk: “CEO yang sukses itu bukan yang nggak pernah salah, tapi yang cepet move on dari kesalahan.”
Baca Juga :  Susah Membuat Pelanggan Membeli Produk Kita ? Berikut Tips Harus Di Coba Oleh Seorang Sales

4. Emotional Intelligence (Jago Baca Perasaan Orang)

Apa itu? Bisa ngatur emosi sendiri + ngerti perasaan orang lain, biar tim betah kerja sama dengan sahabat toro.
Contoh: CEO yang bisa dengerin keluhan karyawan tanpa langsung marah.
Gimana asahnya?

  • Coba active listening pas ngobrol sama orang.
  • Ikut tes personality kayak DISC atau MBTI.
  • Baca buku “Emotional Intelligence” by Daniel Goleman.

FYI: “Karyawan resign bukan gegara gaji, tapi gegara bosnya nggak bisa ngerti mereka.”

5. Financial Literacy (Ngerti Laporan Keuangan, Bukan Cuma Modal Ngebon)

Apa itu? Minimal ngerti cash flow, profit-loss, sama cara ngatur biaya operasional.
Contoh: CEO startup yang bisa jelasin ke investor di mana duitnya dipake.
Gimana asahnya?

  • Ikut kursus akuntansi dasar (Coursera/Udemy).
  • Baca laporan keuangan perusahaan publik.
  • Coba kelola keuangan bisnis kecil-kecilan.

Warning: “Nggak ngerti finansial? Siap-siap bisnis sahabat toro jadi bahan meme ‘startup gagal’.”

6. Adaptability (Fleksibel Kayak Karet Gelang)

Apa itu? Bisa berubah cepat pas ada masalah atau tren baru.
Contoh: Netflix yang awalnya jual DVD, sekarang jadi raja streaming.
Gimana asahnya?

  • Coba hal baru tiap bulan (kursus, project sampingan).
  • Follow perkembangan industri lewat newsletter atau Twitter.
  • Jangan takut gagal – fail fast, learn faster.

Fact: “Perusahaan yang nggak adaptif bakal punah kayak Nokia zaman dulu.”

7. Networking (Jago Cari Temen, Bukan Cuma di Instagram)

Apa itu? Bisa bangun relasi sama orang-orang yang bisa bantu sahabat toro (investor, mentor, partner).
Contoh: CEO yang bisa dapet funding gegara punya koneksi di venture capital.
Gimana asahnya?

  • Ikut komunitas bisnis (EO, Startup Grind).
  • Rajin dateng event industri.
  • Manfaatin LinkedIn buat cold-message orang yang sahabat toro kagumi.

Hot take: “Skill penting jadi CEO itu 30% kemampuan teknis, 70% siapa yang sahabat toro kenal.”

Kesimpulan Apakah Ada Sekolah dan Kepelatihan Untuk Menjadi CEO

Jadi CEO itu kaya nge-gym, butuh teorilatihan, dan mentor yang bener. Bisa lewat kuliah mahal, bootcamp intensif, atau otodidak sambil nyemplung langsung. Yang penting skill set-nya komplit dan mental kuat!

Jadi CEO itu nggak instan – butuh kombinasi skill di atas plus pengalaman lapangan. Sahabat toro bisa mulai dari sekarang dengan:

  1. Pilih Jalur Belajar → Sesuai budget, waktu, & gaya sahabat toro (kuliah/bootcamp/otodidak).

  2. Asah Skill Penting → Fokus ke strategic thinking, komunikasi, & finansial.

  3. Bangun Jaringan → Ikut komunitas, event, atau DM mentor di LinkedIn.

  4. Praktek Langsung → Bikin bisnis sampingan/magang biar ngerasain real deal.

  5. Jangan Takut Gagal → CEO sukses aja pernah fail berkali-kali!

“Jangan hanya nunggu lulus buat mulai praktek, CEO beneran itu belajar sambil terjun!” 🔥

 

Scroll to Top