Apa yang harus disiapkan untuk melamar kerja sebagai Gen Z

TariToro – Hai, Gen Z! Kalian generasi yang melek teknologi, kreatif, dan punya segudang ide segar. Tapi, pas udah mau melamar kerja, kadang masih bingung: “Harus mulai dari mana, sih?” Nah, biar nggak kelabakan, ini dia checklist lengkap buat persiapan kalian sebelum ngirim lamaran!

Persiapan Melamar Kerja Untuk Gen Z

1. CV yang Nggak Biasa (Bukan Cuma Copy-Paste Template)

CV itu kayak trailer buat diri kalian—harus bikin HRD penasaran! Pastiin:

  • Rapi & Eye-catching: Pilih desain simpel tapi modern. Bisa pakai Canva atau format kreatif lainnya (tapi jangan berlebihan).

  • Highlight Skill Relevan: Jangan cuma nyebutin “bisa Microsoft Office”. Kalau jago Excel, kasih contoh kayak “Bisa bikin dashboard analisis data pakai Excel”.

  • Pengalaman yang Value-Added: Magang freelance, organisasi kampus, atau proyek sampingan? Cantumin! Pokoknya yang relevan sama jobdesc.

  • Portofolio Online: Buat yang kreatif (design, writing, programming), bikin website atau LinkedIn yang up-to-date.

2. Surat Lamaran yang Personal (Bukan Template Google)

Jangan asal “Saya tertarik bekerja di perusahaan Bapak/Ibu”. HRD baca ratusan lamaran, jadi buat yang beda:

  • Sambungin dengan Visi Perusahaan: Riset dulu nilai perusahaan, lalu tunjukin kalau skill kalian cocok.

  • Kasih Contoh Nyata: Misal, lamar ke startup tech? Ceritain pengalaman kalian bikin aplikasi atau ikut hackathon.

  • Singkat & Padat: 3 paragraf aja—perkenalan, alasan kenapa kalian cocok, dan penutup.

3. Skill yang Bener-Bener Dibutuhkan (Bukan Cuma “Cepat Belajar”)

Gen Z sering banget ngandelin “Saya adaptable dan mau belajar”. Itu penting, tapi perusahaan cari yang bisa langsung berkontribusi. Jadi, siapin:

  • Hard Skills:

    • Data analysis (Excel, SQL, Python)

    • Digital marketing (SEO, ads, content creation)

    • Design (Figma, Adobe Suite)

    • Coding (buat yang tech-related)

  • Soft Skills:

    • Komunikasi (bisa presentasi atau negosiasi)

    • Problem-solving (bisa kasih contoh waktu solve masalah di project sebelumnya)

    • Kolaborasi (gampang kerja tim atau remote)

Baca Juga :  Mau Memberikan SP ke Karyawan? Berikut Aturan Disnaker yang Harus HRD Ketahui

Tips: Kalau kurang skill, ikut kursus online (Coursera, Skill Academy) atau proyek freelance buat nambah portofolio.

4. Sosial Media yang Professional (Bukan Cuma TikTok Viral)

HRD zaman sekarang suka stalk medsos pelamar. Jadi:

  • LinkedIn: Update terus, tulis pencapaian, dan ikut diskusi industri.

  • Instagram/Twitter: Kalau bisa, pisihin akun profesional dan pribadi. Gak mau kan HRD liat story kalian lagi ranting soal kerjaan lama?

  • Behance/Dribbble (buat kreatif): Jadiin tempat pamer karya terbaik.

5. Mental Siap Hadapi Proses Rekrutmen

  • Tes Online: Banyak perusahaan pakai tes logika atau psikotes. Latihan di platform kayak TestGorilla atau Karat (buat tech interview).

  • Interview:

    • Riset common questions (contoh: “Apa kelemahanmu?” Jawab jujur, tapi tunjukin cara kalian memperbaiki).

    • Siapin pertanyaan buat interviewer (“Apa tantangan terbesar tim ini?” biar keliatan engaged).

  • Gaji: Jangan takut negosiasi, tapi riset dulu range gaji di industri kalian (cek di Glassdoor atau LinkedIn Salary).

6. Jaringan & Referensi

Nggak semua lowongan diposting di job portal. Manfaatin:

  • LinkedIn Networking: Follow HRD atau karyawan perusahaan target, lalu interaksi dengan post mereka.

  • Komunitas/Kampus: Banyak lowongan yang nyebar lewat grup alumni atau Discord komunitas.

  • Referensi Personal: Punya kenalan di perusahaan? Minta tolong untuk endorse atau kasih tahu kalau ada opening.

7. Mindset Anti-Galau

Proses lamar kerja bisa bikin stres—apalagi kalo dapat rejection. Tapi inget:

  • Rejection = Redirection: Bukan karena kalian nggak capable, tapi mungkin belum cocok.

  • Progress > Perfect: Lamar 5-10 perusahaan sekaligus, terus evaluasi tiap dapat feedback.

  • Jangan Bandingin Diri dengan Orang Lain: Ada yang langsung dapet kerja, ada yang butuh waktu lebih. It’s okay!

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Gen Z Pas Lamar Kerja

Berikut tabel checklist biar aplikasi lamaran kerja kalian nggak asal-asalan dan bikin HRD “Wah, ini calon keren!”

Aspek Yang Harus Disiapin Tips & Tricks
CV & Portofolio – Desain rapi tapi eye-catching (pakai Canva atau template modern).
– Cantumin skill relevan + bukti (misal: “Bikin dashboard data pake Excel”).
– Portofolio online (LinkedIn, Behance, personal website).
– Jangan pakai font aneh-aneh, tetap profesional.
– Kalau fresh graduate, lebih diutamakan pengalaman organisasi/magang.
Surat Lamaran – Jangan kopas template! Personalisasi sesuai perusahaan.
– Singkat (3 paragraf): perkenalan, alasan cocok, penutup.
– Kasih contoh nyata kontribusi (proyek, pencapaian).
– Riset nilai perusahaan, lalu sambungin dengan passion/kemampuanmu.
– Hindari kata-kata klise kayak “Saya pekerja keras”.
Skill yang Dicari – Hard Skills: Data analysis, coding, design, digital marketing.
– Soft Skills: Komunikasi, problem-solving, teamwork.
– Ikut kursus online (Coursera, Skill Academy) buat skill yang kurang.
– Sertifikat bisa jadi nilai tambah!
Sosial Media – LinkedIn: Update & aktif diskusi industri.
– Instagram/Twitter: Jangan sampai ada konten toxic atau oversharing.
– Buat portofolio kreatif di Behance/Dribbble (kalau perlu).
– Privat akun pribadi atau bersihin postingan risky sebelum apply.
Proses Rekrutmen – Tes online: Latihan psikotes/logika di platform kayak TestGorilla.
– Interview: Riset pertanyaan umum + siapin pertanyaan buat HRD.
– Negosiasi gaji: Cek range gaji di Glassdoor/LinkedIn Salary.
– Rekam jawaban interview pakai Zoom, terus evaluasi.
– Kalau ditanya “Kelemahanmu?”, jawab jujur + cara memperbaiki.
Networking – Follow HRD/karyawan perusahaan target di LinkedIn.
– Gabung komunitas industri (Discord, Telegram, IG).
– Manfaatin koneksi kampus/magang buat referensi.
– Jangan cold message langsung minta kerja, interaksi dulu pelan-pelan.
Mental & Mindset – Rejection bukan berarti gagal, tapi belum cocok.
– Bandingin progress diri sendiri, bukan sama orang lain.
– Lamar 5-10 perusahaan sekaligus, jangan mentokin 1.
– Buat tracking lamaran (nama perusahaan, status, feedback).
– Tetap positif, proses butuh waktu!
Baca Juga :  Beberapa Aspek yang Di Butuhkan Karyawan Selain Gaji, Cari Tau Trainingnya disini

Note:
Gen Z punya nilai lebih di kreativitas & tech-savvy, jadi manfaatkan itu! Yang penting: Jujur, prepared, dan jangan malu promosiin diri sendiri.

Tips Gen Z Saat Melamar Kerja Biar Auto Diterima!

1. CV yang Nggak Biasa, Bukan Cuma Copy-Paste Template

HRD lihat ratusan CV tiap hari, jadi bikin punya kalian mencolok!

  • Desain Kekinian tapi Tetap Profesional: Pakai Canva atau template modern, tapi jangan terlalu ramai.

  • Highlight Skill yang Relevan: Jangan cuma nulis “Bisa Microsoft Office”, tapi jelasin “Expert Excel: bisa bikin laporan keuangan pakai pivot table”.

  • Portofolio Online: Kalau kalian punya project (design, coding, writing), taruh di LinkedIn, Behance, atau personal website.

  • Nama File Jelas: Jangan asal “CV_1.pdf”, tapi “CV_Nama_Posisi.pdf” biar gampang dicari HRD.

Jangan sampai:

  • CV berantakan kayak draft skripsi.

  • Nulis hobi yang nggak relevan kayak “Suka rebahan”.

2. Surat Lamaran yang Personal, Bukan Template Google

Jangan asal “Saya tertarik kerja di perusahaan Bapak/Ibu”. HRD bakal skip kalau surat lamaran kalian generic!

  • Sebut Nama Perusahaan: Tunjukkan kalau kalian emang tertarik, bukan sekadar spam lamaran.

  • Kasih Bukti Nyata: Misal, “Saya pernah bikin konten Instagram yang naikin engagement 40% waktu magang”.

  • Singkat & Padat: Maksimal 3 paragraf—perkenalan, alasan cocok, dan penutup.

Jangan sampai:

  • Pakai template jadul kayak surat resmi pemerintah.

  • Terlalu panjang kayak cerpen.

3. Skill yang Bener-Bener Dibutuhkan, Bukan Cuma “Cepat Belajar”

Perusahaan cari orang yang bisa langsung berkontribusi, bukan cuma janji “Saya mau belajar”.

  • Hard Skills:

    • Data analysis (Excel, SQL, Python)

    • Digital marketing (SEO, ads, content creation)

    • Design tools (Figma, Adobe Suite)

    • Coding dasar (buat yang tech-related)

  • Soft Skills:

    • Komunikasi (bisa presentasi atau negosiasi)

    • Problem-solving (punya contoh nyata waktu solve masalah)

    • Kolaborasi (bisa kerja tim atau remote)

Baca Juga :  Hal Yang HRD Persiapkan Jika Perusahaan Pailit, Tugas Dan Tanggung Jawabnya

Tips:

  • Kalau kurang skill, ikut kursus online (Coursera, Skill Academy) dalam 1-2 minggu.

  • Cantumin sertifikat di CV biar lebih credible.

4. Sosial Media yang Professional, Bukan Cuma TikTok Viral

HRD zaman sekarang suka stalk medsos pelamar. Jadi:

  • LinkedIn: Update terus, tulis pencapaian, dan ikut diskusi industri.

  • Instagram/Twitter: Kalau bisa, bersihin konten toxic atau privatin akun pribadi.

  • Behance/Dribbble (buat kreatif): Jadiin tempat pamer karya terbaik.

Jangan sampai:

  • HRD nemuin story lagi ngeranting soal bos lama.

  • Akun Twitter isinya cuma drama sama mantan.

5. Interview: Jangan Cuma Jawab “Iya” atau “Enggak”

Ini moment penting! Jangan sampai blank pas ditanya.

  • Riset Perusahaan: Cari tahu nilai, produk, dan budaya kerja mereka.

  • Siapin Jawaban Umum:

    • “Apa kelemahanmu?” → “Kadang terlalu detail, tapi sekarang aku belajar manage waktu biar lebih efisien.”

    • “Kenapa mau kerja di sini?” → Jangan jawab “Karena butuh uang”!

  • Siapin Pertanyaan Buat Interviewer:

    • “Apa tantangan terbesar di posisi ini?”

    • “Budaya kerja di sini gimana?”

Tips:

  • Rekam latihan interview pake Zoom, terus evaluasi bahasa tubuh & jawaban.

  • Pake baju yang sopan (meskipun interview online).

6. Networking: Jangan Cuma Ngandelin Job Portal

Banyak lowongan nggak diposting di LinkedIn atau JobStreet.

  • Follow HRD/Karyawan Perusahaan Target: Interaksi di post mereka, jangan langsung minta kerja.

  • Gabung Komunitas: Cari grup Discord, Telegram, atau IG yang se-industri.

  • Manfaatin Koneksi Kampus/Magang: Minta tolong buat referral kalau ada lowongan.

7. Mental: Jangan Mentok Kalau Ditolak

Rejection itu biasa! Jangan langsung nyerah.

  • Lamar 5-10 Perusahaan Sekaligus: Jangan fokus ke 1 tempat doang.

  • Evaluasi Setiap Feedback: Kalau ditolak, tanya “Boleh minta feedback?”

  • Jangan Bandingin Diri Sendiri: Ada yang langsung dapet kerja, ada yang butuh waktu lebih. It’s okay!

 

Kesimpulan Apa yang harus disiapkan untuk melamar kerja sebagai Gen Z

Sebagai Gen Z, kalian punya keunggulan di tech-savvy dan kreativitas. Tinggal poles aja persiapan lamar kerja biar makin marketable. Yang penting: authentic, prepared, dan pantang nyerah!

Udah siap apply? Gaskeun! 🚀

 

 

Scroll to Top